Pamekasan- Seluruh siswa MTs Negeri 3 Pamekasan kelas Multimedia IBS Padepokan Kyai Mudrikah Kembang Kuning (IBS PKMKK) setiap pagi sebelum memulai pembelajaran selalu melakukan lalaran nadhom Imrithi dan Alfiyah Ibnu Malik secara bersama di Lobi IBS PKMKK. Kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk menyemangati seluruh santri untuk mempersiapkan jiwa dan raga dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Lalaran yang berirama mampu membangkitkan semangat belajar santri.
Kegiatan ini secara tidak langsung memberikan pembiasan kepada santri untuk menghafal seluruh bait nadhom kedua kitab tersebut. Dalam teori belajar behavioristik, proses belajar itu terjadi ketika ada kegiatan pembiasaan yang dilakukan secara berulang dan terus menerus. Jika selama enam hari dalam satu minggu kedua kitab tersebut dilalar maka memori anak akan merekamnya dengan baik. Metode ini sengaja dipilih agar santri tidak merasa tertekan dalam menghafal nadhom Imrithi dan Afiyah Ibnu Malik. Jelas Direktur Utama IBS PKMKK, Achmad Muhlis.
Kitab Imrithi adalah kitab yang dikarang oleh Syaikh Syafaruddin Yahya. Kitab ini terdiri dari 254 nadhom tentang nahwu. Adapun isinya meliputi Pendahuluan, Al-Kalam (Kalimat Sempurna), Tanda I'rob, Tanda I'rob Rofa', Tanda I'rab Nashob, Tanda I'rob Jer, I'rob Jazam, Pasal, Isim Nakiroh dan Makrifah, Fi'il-fi'il (Kata Kerja), Kembali ke: Gramatika Bahasa Arab, I'robnya Fi'il Mudhari, Isim-isim yang Rofa', Naibul Fail, Mubtada' dan Khobar, Kaana dan Saudaranya, Inna dan Saudaranya, Zhonna dan Saudaranya, Na'at (Sifat), Atof, Taukid (Pengukuhan), Badal, Isim-isim yang I'rab Nashob ,Masdar (Ma'ul Mutlak), Zhorof (Keterangan Tempat dan Waktu), Hal (Kata Keterangan Keadaan), Tamyiz (Kata Keterangan Jenis), Istisnak (Kata Pengecualian), La yang Beramal seperti Inna Nida' (Kata Panggilan), Maf'ul Li Ajlih Maf'ul ma'ah, Isim-isim yang I'rab Jer, dan Idhofah.
Kitab Alfiyah Ibnu Malik ini memuat 1000 nadhom atau syair tentang ilmu nahwu dan sharaf. Jumlah nadhomnya bukan 1000 tetapi 1002. Mengenai tambahan 2 nadzom dalam pendahuluan, terdapat kisah menawan di balik penambahan 2 bait tersebut. Cerita ini berisi tentang makna kebanggaan, penghormatan penulis, yaitu Ibnu Malik, kepada gurunya, Syekh Ibnu Mu'thiy, keikhlasan sebuah karya, serta etika terhadap seorang guru yang telah meninggal dan kembali kepada rahmat Tuhan.
Seorang santri akan memimpin secara bergiliran berdasarkan urutan kelas. Secara bergantian setiap hari kelas VII dan VIII memimpin lalaran nadhoman ini. Hal ini mengajarkan kepada santri tentang makna keberanian dan kepemimpinan. Hal yang menarik dari kegiatan ini adalah jika ada santri yang terlambat datang mengikuti kegiatan lalaran ini maka dia akan berdiri di depan halaman. Tidak hanya itu santri yang terlambat itu juga harus mengikuti bacaan lalaran sambil berdiri.
Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan lalaran nadhoman ini biasanya berlangsung selama sepuluh menit. Jika pembelajaran formal dilakukan tepat pukul 07.00 Wib. Maka santri harus sudah berada di Lobi gedung IBS PKMKK sebelum pukul 06.50 Wib. Inilah menariknya menjadi santri, mereka harus terbiasa dengan disiplin waktu belajar. Santri harus pandai mengelola diri dan kegiatan serta menjaga kesehatan diri. Semoga seluruh santri IBS PKMKK mendapat barokah dari pengarang kitab dan juga mendapat ilmu yang bermanfaat.
Ditulis
Heni Listiana